Ivan Suaidi, Mahasiswa Doktoral Universitas Ciputra Dorong Afirmasi Politik dan Aksi Nyata Kabinet Prabowo untuk Pembangunan Daerah Perbatasan
JAKARTA, NETRALNEWS.COM- Seminar Nasional bertema “Tantangan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah Perbatasan dalam Perspektif Otonomi Daerah”, berjalan lancar. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024). Penyelenggaraannya merupakan kerja sama Komite I DPD RI bekerja sama dengan BRIN dan BNPP.
Dalam kesempatan tersebut, salah seorang peserta yang merupakan mahasiswa doktoral Universitas Ciputra Surabaya, Ivan Suaidi, memberikan pandangannya terkait pembangunan wilayah perbatasan.
Ivan Suaidi, yang juga pegiat sosial-politik, menekankan pentingnya pemerintahan Prabowo Subianto lebih proaktif. Khususnya dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang fokus pada daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Menurutnya, pembangunan di wilayah perbatasan harus menjadi prioritas utama dengan perencanaan yang jelas dan tindakan nyata.
“Pemerintah harus berani membuat kebijakan yang berpihak pada masyarakat perbatasan. Potensi wilayah ini sangat besar, namun tanpa intervensi serius dan komprehensif, kesejahteraan masyarakat akan tetap terpinggirkan,” tegas Ivan.
Menurut Ivan, dirinya menyoroti bahwa tanpa manajemen yang tegas dan terarah, Indonesia akan sulit mengejar ketertinggalan. Menurutnya, janji politik tidak cukup. Tindakan konkret yang melibatkan seluruh elemen masyarakat adalah kunci utama. Sebagai upaya mendorong kemajuan di wilayah-wilayah yang selama ini kurang tersentuh. Ia menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh bersifat sentralistik lagi.
“Desentralisasi harus menjadi solusi, memberikan wewenang lebih besar kepada pemerintah daerah agar mereka bisa mengelola potensi wilayahnya secara optimal,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ivan Suaidi juga mengungkapkan bahwa hal ini mencerminkan suara banyak pegiat sosial dan akademisi lainnya. “Saatnya Indonesia membuktikan bahwa pembangunan merata bukan sekadar wacana, tapi realitas yang bisa dirasakan dari Sabang sampai Merauke,” tutupnya.